Alarm buat Pemerintah Kasus Corona Pecah Rekor 4 Hari Berturut-turut Tambah 14.224

Tambahan kasus Covid 19 di Indonesia mengalami pecah rekor dalam empat hari berturut turut sejak Rabu (13/1/2021) hingga Sabtu (16/1/2021). Dikutip dari covid19.go.id , pada Rabu lalu tambahan kasus pecah rekor dengan adanya 11.278 kasus baru. Pada Kamis, kembali pecah rekor dengan tambahan 11.557 kasus.

Kemudian Jumat, kembali pecah rekor dengan 12.818 kasus. Terkini, Sabtu, terdapat 14.224 kasus dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan tersebut, total kasus Covid 19 di Indonesia mencapai896.642 kasus.

Sementara itu total kasus sembuh mencapai 727.358 kasus, dengan adanya tambahan sembuh 8.662 orang. Adapun kasus kematian bertambah 283. Sehingga jumlah kasus berujung kematian menjadi 25.767.

Sementara itu masih terus naiknya kasus Covid 19 di Indonesia disebut sebagai alarm bagi pemerintah dalam memberlakukan sejumlah kebijakan untuk menekan penyebaran virus corona. Hal itu diungkapkan oleh ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani. Satu di antaranya ialah mengenai kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali yang dinilai Laura belum menunjukkan hasil.

Laura menilai kebijakan PPKM tidak dilakukan secara tegas. "Di lapangan bahkan terkesan tidak ada kebijakan PPKM," ungkapnya. Laura juga mencontohkan adanya poin dalam PPKM yang mana operasi yustisi akan digiatkan.

"Namun pada kenyataannya operasi yustisi masih minim dan tidak seketat PSBB di awal, harusnya sekarang lebih ketat," ujarnya. Berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah disebut Laura sudah baik. "Akan tetapi, implementasi di lapangan masih sangat kurang."

"Sehingga goal yang ingin dicapai tidak maksimal karena terbukti," ungkapnya. Menurut Laura, masih banyak adanya kelonggaran dan kefleksibilitas, yang membuat masyarakat masih jauh dari kepatuhan akan protokol kesehatan. Lebih lanjut, Laura berharap pemerintah lebih fokus pada 3T + I, yakni testing , tracing , treatment , ditambah dengan isolasi.

"Ada keterlambatan tracing , menemukan kasus, ya sudah, berakhir pada penemuan kasus itu dan lingkup tracing nya sempit." "Hanya keluarga yang dilakukan isolasi, ini menjadi risiko penyebaran masih tinggi," ujarnya. "Bagaimana testing , tracing , treatment , dan isolasi itu tadi," ungkapnya.

Laura menyebut jika 3T + I tersebut bisa ditingkatkan, maka pencegahan penularan virus corona dapat lebih maksimal. "Dan juga menurunkan risiko kematian," ungkap Laura.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *